Mengajarkan Anak Bersih-Bersih

Ketika anak bermain, ia kerapkali menarik semua mainannya, menyimpan dengan sembarangan, mengambil lagi mainan yang baru, dan membiarkan mainan yang sebelumnya ketikan anak tertarik pada mainan lainnya. Mainan anak yang bertumpuk menjadi pekerjaan harian seorang ibu untuk membereskannya, dan hal ini seringkali membuat ibu frustasi karena dalam sehari saja seorang anak bisa beberapa kali mengeluarkan mainannya, hal ini cukup melelahkan. Belum lagi anak suka bermain di dekat orang tuanya, sehingga mainan terserak di semua sudut rumah.

Banyak orangtua menginginkan agar anaknya membereskan mainannya setelah bermain. Orang dewasa tentu lebih peduli kepada kebersihan sedangkan persepsi anak tentang merapikan/bersih-bersih tidak seperti otang tuanya.
Ketika orangtua menekan anak untuk merapikan setiap mainannya, minat anak terhadap mainan menjadi berkurang dan menghambat anak untuk melakukan eksplorasi dan bermaian yang merupakan bagian penting dalam masa kanak-kanak. Kemudian anak malah beralih kepada hal lain seperti menonton TV. Lalu apakah tepat jika anak dilibatkan untuk 'bersih-bersih'?
Meskipun merapikan mainan anak merupakan tugas orang tua, namun orang tua dapat melibatkan anaknya. Caranya:
- ajaklah anak merapikan mainannya bersama Anda
- arahkan kepada anak kemana ia harus menyimpan mainannya
- berikan perintah khusus kepada anak, seperti "De, ade kumpulin bolanya, mama yang masukinnya ke keranjang"
- jika anak terkadang enggan merapikan mainan, Anda tidak perlu memaksanya, Anda cukup membersihkan hal lainnya. Suatu saat Anda akan mendapati anak Anda membersihkan mainannya dan bahkan membantu pekerjaan Anda, hal itu anak lakukan tidak lain untuk membuat Anda bahagia.

Semoga Bermanfaat

Praktik Profesional BK di Sekolah Saat Ini

Pada saat ini konseling di Indonesia belum sampai pada kondisi yang mapan, namun sudah menyesuaikan diri dengan perubahan global (Nurhudaya, 2005:503). Bimbingan konseling di sekolah setidaknya sudah dilakukan secara benar, hal ini bisa dilihat dari sisi filosofis, psikologis, dan sosial budaya yang dijelaskan sebagai berikut:

Secara filosofis bimbingan konseling di lapangan ditujukan untuk seluruh siswa dengan menggunakan berbagai strategi (pengembangan pribadi, sosial, akademik, karir dan dukungan sistem, meliputi ragam dimensi (masalah setting, metode, dan lama waktu layanan);
Bimbingan konseling di sekolah saat ini ditujukan untuk mengembangkan seluruh potensi siswa secara optimal, mencegah terhadap timbulnya masalah dan memecahkan masalah siswa;
Program BK di sekolah saat ini dilaksanakan secara terpadu, kerjasama antara personel BK dengan personel sekolah lainnya, dan keluarga
Model bimbingan di atas menunjukkan bahwa: bimbingan berpandangan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan, pengaruh terhadap satu bagian dari seorang manusia akan mempengaruhi keseluruhannya; pada diri setiap individu terdapat tenaga yang mendorongnya untuk tumbuh dan berkembang secar positif ke arah yang sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan dasar individu tersebut; setiap individu mempunyai kebebasan untuk memilih yang diikuti oleh tanggung jawab; manusia tidak kaku terhadap pengalamannya.

Secara psikologis BK di sekolah saat ini, Konselor memberikan layanan psikologis dalam suasana pedagogis, jadi konselor memberikan layanan psikopedagogis dalam seting persekolahan. Penanganan masalah yang dihadapi oleh klien dilakukan dengan langsung berhubungan dengan klien yang bersangkutan. Masalah yang dihadapi tidak dibatasi pada bidang-bidang tertentu (sosial saja) tetapi bisa juga menyangkut masalah pribadi, akademik, sosial dan lain sebagainya.

Secara sosial budaya, adanya standar perilaku konselor yang dimuat dalam kode etik konselor yang juga telah dilaksanakan oleh para konselor di sekolah antara lain: konselor sekolah menghormati harkat pribadi, integritas, dan keyakinan klien, konselor tidak mengadakan pembedaan klien atas dasar suku, bangsa, warna kulit, agama, atau status sosial ekonomi; konselor dalam konselingnya menganut etika ketimuran.
Sumber : (Djawad, D) 2005. Pendidikan dan Konselig di Era Global. Bandung:Rizqi Pers

Standar Profesi BK

Ada tiga hal utama dalam standar profesi yaitu: etik, sertifikat dan akreditasi, sera kredensialisasi, dengan landasan epistemologi yang jelas.

ETIK
Pertanyaan etik tentang profesi berakar pada kepercayaan publik yang mendefinisikan profesi itu dan menjadi kepedulian utama seluruh anggota kelompok profesional. Etika konseling harus melibatkan kesadaran dan komitemen untuk memelihara pentingnya tanggung jawab melindungi kepercayaan klien.
Kode etik profesi muncul sebagai wujud self regulation dari profesi it. Suatu organisasi profesi harus mengembangkan kode etik secara fair. Kode etik merupakan suatu aturan yang melindungi profesi dari campur tangan pemerintah, mencegah ketidaksepakatan internal dalam suatu profesi, dan atau mencegah para praktisi melakukan malpraktik.
Penegasan identitas profesi Bimbingan dan Konseling harus diwujudkan dalam implementasi kode etik dan supervisinya.

Sertifikasi dan akreditasi
Predikat konselor didasarkan atas sertifikat yang dimiliki seseorang. Sertifikat diberikan oleh lembaga pendidikan, tenaga kependidikan dalam program yang disiapkan secara khusus untuk itu. Kelayakan sebuah lembaga penyelenggara pendidikan konselor di Indonesia didasarkan pada hasil akreditasi yang dilakukan oleh Badan Akreditasi Nasional bersama-sama dengan ABKIN.
Keterlibatan ABKIN dalam melakukan akreditasi dipandang penting karena ABKIN adalah institusi yang menetapkan kompetensi nasional yang harus dicapai melalui program pendidikan konselor LPTK.

Kredensialisasi
Kredensialisasi adalah penganugerahan kepercayaan kepada konselor profesional yang menyatakan bahwa yang bersangkutan memiliki kewenangan dan memperoleh lisensi untuk menyelenggarakan layanan profesional secara independen kepada masyarakat maupun di dalam lembaga tertentu.
Lisensi diberikan oleh ABKIN atas dasar permohonan yang bersangkutan. Pemberian lisensi deberikan atas hasil assesmen nasional yang dilakukan oleh ABKIN melalui Badan Akreditasi dan Kredensialisasi Konselor Nasional.

Kode Etik Profesi Konseling

Kode Etik Profesi Konseling Tahun 1991 dan 2004 beserta perbandingan keduanya:


KODE ETIK ANGGOTA IKATAN PETUGAS BIMBINGAN INDONESIA (IPBI) –disyahkan pada kongres nasional VII IPBI di Padang, 11-13 November 1991

Garis besar kode etik
Pembuka
- Organisasi bernama IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) organisasi ilmiah dan profesional para anggota pendidik yang bertugas di bidang bimbingan dan konseling dan bidang-bidang layanan bantun kemanusiaan pada umumnya.
- Identitas anggota ikatan berasal dari berbagai latar belakang dengan dorongan kesadaran untuk memberikan arti dan nilai kemanusiaan dan kemasyarkatan.

Umum
- Adanya patokan perilaku dimaksudkan agar dapat menjadi sarana pengendalian mutu pelayanan yang ingin ditegakkan ikatan dan juga sebagai alat belajar para anggota.
- Anggota dituntut untuk selalu melihat kemampuan dirinya dan latar belakang dirinya agar anggota dapat mengetahui kewenangan yang dimilikinya.
- Anggota ikut memajukan profesi
- Anggota sebagai pribadi menilai sikap dan perilaku sebagai tenaga profesional
- Anggota selalau memeriksa perilaku dan sikap dalam pergaulannya dengan orang lain.
- Anggota menyadari kedudukannya sebagai pendidik
- Anggota tidak berperilaku amoral
- Tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain
- Tidak memberikan layanan untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
- Tidak melakukan perbedan rasial
- Memberikan keterangan yang cermat, dapat dipercaya, objektif.
Konseling
- Anggota ikatan harus selalu memtuhi kode etik.
- Hubungan dengan rekan sejawat
- Saling mengingatkan antar anggota seprofesi
- Menjauhkan diri dari konflik dengan rekan sejawat

Konsultasi
- Memberikan konsultasi demi keberhasilan dan mutu layanan

Hubungan dengan lembaga
- Anggota bekerja dengan baik dalam lembaga tanpa mengabaikan individu yang dilayani.

Testing
- Anggota ikatan harus memeriksa memiliki kemampuandan latar pendidikan untuk mempertimbangkan apakah ia memiliki kewenangan untuk memberikan tes.

Penelitian
- dalam melakukan penelitian subjek tidak dirugikan dan melakukan penelitian sesuai prosedur penelitian.

Publikasi
- Memperhatikan ketentuan etis dan teknis yang berlaku dalam pembuatan karya tulis.

KODE ETIK PROFESI KONSELING TAHUN 2004

Garis Besar Kode Etik
Dasar
- Pancasila dan tuntutan profesi, mengacu kepada kebutuhan dan kebahagiaan klien sesuai dengan norma-norma yang berlaku

Kualifikasi dan Kegiatan Profesional Konselor
- Konselor harus memiliki nilai, sikap, keterampilan, pengetahuan, dan wawasan dalam bidang profesi konseling dan pengakuan atas kemampuan dan kewenangan sebagai konselor.
- Penyimpanan dan penggunaan Informasi, testing dan riset
- Proses layanan yang mencakup hubungan dalam pemberian layanan dan hubungan dengan klien
- Konsultasi dan hubungan dengan rekan sejawat yang mencakup konsultasi dengan rekan sejawat dan alih tangan kasus

Hubungan Kelembagaan
- Prinsip umum: prinsip yang berlaku dalam layanan individual juga berlaku bila konselor nekerja dala suatu lembaga; konselor mengikuti dasar-dasar pokok profesi dan tidak bekerja atas dasar komersial.
- Keterkaitan kelembagaan: bertanggung jawab, bijaksana, menymbangkan kemampuan profesional yang khas.

Praktik mandiri dan laporan kepada pihak lain
- Konselor yang berpraktik mandiri tetap mentatai kode etik yang berlaku dan wajib memperoleh izin dari ABKIN
- Dalam memberikan laporan klien tetap dilindungi dan tidak dirugikan
Ketaatan kepada profesi
- Pelaksanaan hak dan kewajiban: konselor harus selalu mengkaitkan dengan tugas dan kewajibannya terhadap klien dan profesi; konselor tidak dibenarkan menyalahgunkan jabatannya untuk mencari keuntungan pribadi
- Pelanggaran terhadap kode etik: konselor harsu senantiasa mengingat bahwa pelanggaran terhadap kode etik akan merugikan mutu proses dan hasil layanan; pelanggarn akan diberikan snksi oleh ABKIN

Perbandingan kode etik 2004 dan 1991
1991
Organisai bernama IPBI (Ikatan Petugas Bimbingan Indonesia) mengandung arti sebuah kumpulan dari orang-orang, berbeda latar namun dalam naungan yang sama yaitu terjun dalam dunia bimbingan. Ikatan juga berarti mengikat orang-orangnya saja tidak pada profesinya.
2004
Organisasi bernama ABKIN (Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia) mengandung arti organisasi tidak hanya mengikat orang-orangnya saja juga profesinya.

1991
Anggota memiliki latar belakang yang berbeda asalkan bergelut dalam dunia bimbingan
2004
Latar belakang anggota difokuskan pada konselor

1991
Tidak dijelaskan mengenai kualifikasi yang harus dimiliki oleh konselor
2004
Dijelaskan kualifikasi yang harus dimiliki konselor

1991
Terdapat klasifikasi pemberian bantuan dikarenakan perbedaan latar belakang
2004
Kompetensi pemberian bantuan disamakan, adapun alih tangan kasus merupakan hal yang berada diluar kewenangan konselor

1991
Dalam hal hubungan kelembagaan hanya dicantumkan "tetap mementingan klien dan lembaga"
2004
Telah diruntut pula tanggung jawab, kebijaksanaan, ketentuan dan pengetahuan

1991
Belum terdapat hak praktik mandiri karena IPBI tidak mengikat profesi
2004
Sudah terdapat ketentuan mengenai praktik mandiri konselor

1991
Belum disinggung mengenai hak dan kewajiban; sanksi terhadap pelanggaran kode etik
2004
Sudah disinggung hak dan kewajiban; disinggung mengenai sanksi terhadap pelanggaran kode etik

Berapa lama kita tidur?

أَلَمْ يَرَوْا أَنَّا جَعَلْنَا اللَّيْلَ لِيَسْكُنُوا فِيهِ وَالنَّهَارَ مُبْصِراً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.
(QS 27:86)

Persepsi apa yang ada dalam pikiran Anda tentang tidur?

Setidaknya dapat digolongkan menjadi dua pendapat,
Pendapat pertama, tidur hanya membuang-buang waktu, pemborosan, dengan tidur banyak aktivitas yang tidak terlaksanakan hingga mereka lebih memilih untuk tidur lebih sedikit dari biasanya hanya 4 jam atau 3 jam dan bahkan tidak tidur sama sekali, mereka merasa terlalu bermalas-malasan jika jam tidur mereka lebih banyak dari pada jam bangun mereka.
Pendapat yang kedua, yaitu mereka yang menganggap tidur itu penting agar dapat beraktivitas dengan baik. Mereka berpendapat tidur yang baik berkisar antara 8 sampai sepuluh jam. Bahkan sampai pada pendapat tidur malam tidak cukup perlu ditambah dengan tidur siang.
Pendapat manakah yang benar?
Lalu kita tanyakan pada diri kita sendiri seberapa lama kita tidur setiap harinya, seberapa cepat kita tertidur, efektif tidakkah tidur kita.
semua orang harus tahu pasti seberapa lama tidur yang ia perlukan agar dapat betul-betul terjaga, dinamis, dan cergas sepanjang hari. Semua orang harus mengetahui strategi dan teknik tidur malam yang baik agar siang harinya dapat berkinerja dengan sempurna. Dan semua orang juga harus mengetahui cara mengatasi masalah kurang tidur jika hal itu terjadi.”(Dr. James.B Maas-Power Sleep)
Bersambung....

Betulkah Silaturahmi Kita?

Momen lebaran adalah momen yang tepat untuk bersilaturahmi, ramai-ramai orang pulang kampung dengan berdesak-desakan atas nama silaturahi, orang rela untuk merayap dalam kemacetan demi sampai pada tujuannya. Namun benarkah kita semua sudah melakukan silaturahmi dengan benar?

"Barangsiapa yang ingin dimudahkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia bersilaturahmi"

Silaturahmi berasal dari dua kata, yaitu dari kata asshilah yang berarti menyambungkan, dan arrahim yang berarti kasih sayang. Jadi silaturahmi memiliki makna menyambungkan kebaikan dan kasih sayang diantara sesama.


Rosululloh menjamin orang yang melakukan silaturahmi dengan dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, hal ini bukan berarti harus sebenarnya, banyak harta dan panjang umur, namun bisa pula rizki yang senantiasa membawa berkah dan umur yang berkah yang senantiasa diisi dengan kebaikan. Silaturahmi yang dilakukan dengan tulus akan melahirkan semangat solidaritas dan muncul rasa saling tolong menolong.

Melihat dari kenyataan yang ada banyak praktik silaturahmi yang kita lakukan yang perlu dibenahi. Banyak orang yang pulang kampung hanya untuk memamerkan harta bendanya dan saling merendahkan antar saudaranya. Banyak pula orang yang lebih mementingkan silaturahmi kepada atasannya terlebih dulu ketimbang orang tuanya. Banyak pula yang lebih banyak berekrasi ke tempat wisata dibanding berkunjung kepada kerabatnya. Apakah silaturahmi yang seperti ini yang dapat melapangkan rizki kita dan memanjangkan umur kita?

Silaturahmi yang dilaksanan dengan tulus ikhlas dapat mengantarkan kita pada sudut pandang kehidupan yang baru dan lebih baik, karena kita dapat melihat kesulitan orang lain yang membuat kita terdorong untuk menolong, adapun ketika melihat orang yang lebih baikpun kita termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik di hari berikutnya. Sudut pandang inilah yang mengantarkan kita pada rizki yang lapang dan umur dan panjang.

Mari kita sambungkan rasa kasih sayang.

wallohu 'alam

Bersahabat dengan Al-Qur'an

Saat bulan ramadhan kita begitu dekat dengan Al-Qur'an, apakah di bulan berikutnya kita akan meninggalkannya?

Al-Qur'an menunjukkan kehadiran Ilahi, bagi semua muslim dekat dengan Al-Qur'an berarti dekat dengan Allah. Lalu mengapa kita sering mengabaikannya?
Bukti apalagi yang kita cari bahwa Al-Qur'an adalah benar?
Hidayah apalagi yang kita tunggu untuk hanya sekedar membacanya?


Hanya Al-Qur'an yang teksnya utuh dan lengkap sama seperti pada zaman Nabi Muhamad Saw,tidak ada yang berubah baik dari bahasanya maupun tatanannya.
"Bukti bahwa Al-Qur'an adalah firman Allah berada pada Al-Quran itu sendiri.Al-qur'an membentuk buktinya sendiri dengan ketakterbandingannya, keindahannya yag luar biasa dab daya tariknya yang hidup yang taktertandingi ciptaan manusia" (Ismail R Al-Raruqi-Atlas Budaya Islam)
Al-qur'an bagaikan mutiara yang bertebaran, tidak ada awal atau akhirnya, kita dapat membacanya dari ayat apapun dan berhenti pada ayat apapun tanpa kita kehilangan maknanya.
إِنَّ هَـذَا الْقُرْآنَ يِهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْراً كَبِيراً
Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,(QS Al-Isro ayat 9)

Sebagai seorang muslim kita harus membaca ayat-ayatnya, menghafalnya, menganalisis kalimatnya, dan menangkap maknanya.

Penetapan 1 Syawal 1430 H Dari Beberapa Sumber

Beberapa hari lagi kita harus berpisah dengan Bulan Ramadhan,bulan yang penuh berkah ,rahmat dan ampunan dari Allah swt. Tentu saja akan memasuki bulan baru 1 Syawal 1430 H.

Maka pada kesempatan ini kami InsyaAllah akan menyampaikan tentang berita yang berkaitan erat dengan keputusan ini dan akan berusaha mengupdate tulisan ini hingga pada hari H.

Sudah jauh-jauh sebelumnya Organisasi Massa, Muhammadiyah dan Persis sudah memutuskan bahwa 1 syawal 1430 H bertepatan dengan tanggal 20 september 2009.

berikut kutipannya :

1.Keputusan PP Muhamadiyah

Pimpinan Pusat Muhammadiyah Kamis (23/07/2009) melalui Maklumat Nomor : 06/MLM/I.0/E/2009

Selain penetapan 1 Ramadhan, Maklumat tersebut juga memuat penetapan 1 syawwal 1430 H jatuh pada hari Ahad Legi tanggal 20 September 2009

2. Keputusan PP PERSIS

Surat Edaran bernomor 2015/JJ-C.3/PP/2009 ini juga berisi tentang penentapan hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha 1430 H. Keputusan yang dihasilkan ini merujuk kepada Almanak Persis tahun 1430 H sebagai hasil perhitungan dan Rukyat Persis yang isinya sebagai berikut:

1. Awal Ramadhan 1430 H; tanggal 1 Ramadhan 1430 H jatuh pada hari Sabtu, tanggal 22 Agustus 2009 M. · Ijtimak akhir Sya’ban 1430 H, hari Kamis tanggal 20 Agustus 2009 pukul 17.02’40” WIB.· Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhanratu: -1°10’.42,2”, di Jayapura -3°25’53,7” 2. ‘Iedul Fithri 1430 H; tanggal 1 Syawwal 1430 H jatuh pada hari Ahad, tanggal 20 September 2009 M. · Ijtimak akhir Ramadhan 1430 H, hari Sabtu tanggal 19 September 2009 pukul 01.45’.42” WIB. · Ketinggian Hilal waktu Maghrib di Pelabuhan Ratu: 5°24’8,3”, di Jayapura 3°28’14,0”

3. Keputusan PBNU

berdasarkan yang dirilis oleh situs resmi PBNU Kepastian hari raya Idul Fitri atau tanggal 1 Syawal 1430 H masih menunggu hasil rukyatul hilal yang diadakan pada saat Matahari terbenam pada 29 Ramadhan atau 19 November 2009. Hasil rukyatul hilal ini kemudian dilaporkan dalam Sidang Itsbat atau penetapan bersama Departemen Agama.

Data dalam Almanak PBNU yang diterbitkan Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah Nahdlatul Ulama (LFNU) untuk Markaz Jakarta menunjukkan, posisi hilal atau bulan sabit pada saat diadakan rukyatul hilal sudah mencapai ketinggian 5,38 derajat di atas ufuk.

Berdasarkan kriteria imkanur rukyah atau visibilitas pengamatan, hilal dalam ketinggian itu sudah mungkin untuk dirukyat. Jika dapat dirukyat maka dipastikan sidang itsbat akan menetapkan Ramadhan hanya 29 hari dan 1 Syawal jatuh pada 20 September 2009.

Namun demikian berbagai kemungkinan masih terjadi. Jika hilal tidak terlihat, misalnya karena terhalang awan maka akan dipakai kaidah istikmal atau penyempurnaan bulan Ramadhan menjadi 30 hari sehingga tanggal 1 Syawal akan jatuh pada hari berikutnya, Senin 21 September 2009.

Menurut Ketua Pengurus Pusat Lajnah Falakiyah NU KH Ghazalie Masroeri, pihaknya akan mengkoordinir pelaksanaan rukyatul hilal di sedikitnya 55 titik strategis seluruh Indonesia.

“Ada 99 kader perukyat nasional yang bersertifikat yang tersebar di beberapa titik yukyat, juga para kiai dan ustadz yang biasa melakukan rukyat. Semoga rukyat berjalan lancar,” katanya dihubungi NU Online, Jum’at (11/9).

4. PWNU Jatim Perkirakan Idul Fitri 20 September

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur memperkirakan Idul Fitri 1430 Hijriah akan jatuh pada 20 September. Sedang pemerintah memprediksi pada 21 September.

“Kemungkinan sama itu terjadi karena tinggi hilal berkisar 5-8 derajat dan tergolong imkanur rukyat,” kata koordinator Tim Rukyat PWNU Jatim, Sholeh Hayat, di Surabaya, Senin (14/9).

Namun, katanya, PWNU Jatim akan tetap menurunkan tim rukyatul hilal di 9 lokasi, karena Nabi Muhammad memerintahkan berpuasa dan berbuka dengan rukyatul hilal (melihat hilal atau bulan usia muda sebagai penanda pergantian kalender).

“Idul Fitri tahun ini sangat dimungkinkan bersamaan antara NU, Muhammadiyah, dan pemerintah, karena indikasi ke arah itu cukup kuat sekali,” katanya.

Indikasi kuat itu didukung hisab (perhitungan astronomis) ulama NU, Muhammadiyah, ahli hisab independen yang mencapai imkanur rukyat.

“Imkanur rukyat adalah kesepakatan Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Singapura tentang ketinggian minimal untuk melihat hilal, yakni minimal 2 derajat,” katanya.

Padahal, katanya, hasil hisab tahun ini menunjukkan bahwa ijtimak (pertemuan rembulan dan bumi dalam satu garis untuk menandai awal kalender) terkait akhir Ramadhan terjadi pada hari ke-30 puasa atau 20 September.

“Saat ijtimak itu, tinggi hilal pada hari Sabtu (19 September 2009) setelah ghurub (matahari terbenam) antara 5-8 derajat, sehingga sudah masuk kategori imkanur rukyat,” katanya.

Karena itu, katanya, PWNU Jatim memperkirakan Hari Raya Idul Fitri akan bersamaan waktunya antara NU, Muhammadiyah, dan pemerintah.[nu.or.id]

5. Keputusan PP Al irsyad

berdasarkan press release Pimpinan pusat Al irsyad-al Islamiyah Ijtima’ pada hari Sabtu, 19 September 2009 pukul 01.40 WIB tingi hilal mar’i pada saat matahari ghurub hari Sabtu 19 September 2009 ialah 6º03’.
Lama hilal di atas ufuk 25 menit Hasil hisab besarnya 0,007985
Jarak azimuth hilal dan azimuth matahari 7º09’44″.
InsyaAllah pada saat itu hilal dapat dirukyat.
Tanggal 1 Syawal 1430 H jatuh pada hari Ahad 20 September 2009

6. Pernyataan tidak resmi dari menteri Agama

Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1430 Hijriah kemungkinan akan jatuh pada Ahad (20/9). Hal ini berarti lebih cepat satu hari dari penetapan kalender masehi yang selama ini mencantumkan Hari Raya Idul Fitri jatuh pada Senin (21/9).

“Mudah-mudahan sama dengan Muhammdiyah, tanggal 20 (September) lebaran,” kata Menteri Agama, Maftuh Basyuni, di gedung DPR, Jakarta, Senin (21/9).

Namun, menurut Maftuh, penetapan 1 Syawal 1430 Hijriah tetap menunggu hasil sidang Isbat yang akan dilaksanakan ada Sabtu (19/9). Mengapa pemerintah memperkirakan 1 Syawal akan jatuh pada Ahad (20/9)? Maftuh menjawab, pemerintah memperkirakan hilal sudah berada di atas ufuk tiga sampa lima derajat pada tanggal 19 September. “Kecuali ada mendung sehingga hilal tidak terlihat,” kata Maftuh.

Sidang Isbat sendiri, terang Maftuh akan dilaksanakan pada 19 September 2009 pukul 16.30 WIB. Guna melihat hilal, sidang isbat akan menggunakan alat-alat canggih dari observatorium Boscha, LIPI, dan Menkominfo. [republika]

7. Keputusan Sidang Isbath

untuk mengetahui hasil keputusan sidang Isbath dan menentukan 1 syawal 1430 maka kita harus menunggu hasil sidang Isbath tersebut pada tanggal 19 september 2009.

Sumber http://74.125.153.132/search?q=cache:GQ_SG43GHtIJ:yahoindo.com/the-lounge/penetapan-1-syawal-1430-h-dari-beberapa-sumber/20162-new-post.html+i+syawal+pp+persis&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a

Tulis Permasalahan Anda di sini


Nama
Alamat Email
Tema
Kolom Curhatmu
Image Verification
Please enter the text from the image:
[ Refresh Image ] [ What's This? ]