Anak butuh orang tua yang mampu menjadi pendengar yang baik

Kadang anak perlu kerja keras untuk mendapatkan perhatian dari orang tuanya. tak banyak yang diminta anak, hanya sedikit waktu untuk mendengar ceritanya, keluhannya , cita dan asanya, persepsinya tentang dunia, dan hal-hal baru yang dia temui disetiap hari yang berbeda.

Dahulu tak sulit bagi anak untuk mendapat perhatian dari orang tuanya, karena kehadiran dia sangat berharga disetiap keluarga, bahkan perubahan sedikitpun selalu mendapat pujian dari ortu, hingga setiap ortu tahu kapan pertama kali anaknya bisa makan, berbicara dan berjalan. namun, seiring waktu berlalu perhatian itu makin memudar, hingga bukan hal-hal kecil saja yang tidak mendapat perhatian dari orang tua, bahkan hal-hal besar yang terjadi pada anaknya, orang tua menjadi tidak tahu dan tidak mau tahu. sehingga anak butuh waktu lebih dan cara yang lebih kreatif untuk mendapatkan perhatian dan pujian yang sebenarnya dahulu ia mudah dapatkan.

luangkanlah waktu sejenak untuk anak karena bukan hanya materi saja yang ia butuhkan, namun lebih dari itu.

sediakanlah waktu yang khusus untuk mereka, tak ada salahnya jika seorang ayah diam di taman sekedar untuk bercengkrama dengan anaknya,tak harus ketempat rekreasi yang mahal, taman disekitar komplek rumah kita pun akan sangat berarti, sudah berapa lamakah kita tidak melalukan hal itu bersama anak kita?

Jangan memaksa anak untuk mendengarkan ucapan kita selama kita tak bisa menjadi pendengar yang baik buat anak.

menjadi sebuah renungan bagi orang tua jika anaknya tak mau mendengar orang tuanya, karena tak sengaja kita mengajarkan hal itu.

semoga sepeninggalan kita, tumbuh anak-anak yang lebih berkualitas dan berbakti kepada orang tua.

Karena sebagian besar muncul kesalahpahaman akibat kita tak mampu menjadi pendengar yang baik bagi orang lain.

Didiklah anak sebagaimana Allah mendidik kita

Allah mencukupi kebutuhan kita tanpa harus dipinta.
-berusahalah mengetahui keinginan anak kita sebelum ia meminta kepada kita, dan ungkapkanlah perasaan 'rahman' kita lalu perhatikan apa yang terjadi?


Allah mencukupi kebutuhan kita tanpa harus dipinta.
-berusahalah mengetahui keinginan anak kita sebelum ia meminta kepada kita, dan ungkapkanlah perasaan 'rahman' kita lalu perhatikan apa yang terjadi?

Allah maha luas ampunanNya
-maafkan lah segala kesalahan anak yang tidak disengaja seberapa besarpun sesalahan dia, dan berilah pengertian bahwa kita tidak menyukai perbuatannya itu, lalu perhatikan apa yang terjadi?

Allah maha dasyat siksaNya
-hukumlah anak ketika dia melakukan kesalahan, jangan ditunda dan jangan pilih waktu lain. jangan memarahi anak setelah semuanya berlalu, hukumlah dengan bijak seperti Allah menegurkita dengan bijak.

Allah mengajarkan kepada kita bahwa buminya, ilmunya sangat luas.
-berilah pemahaman kepada anak bahwa belajar tak hanya di lakukan diruangan sempit'kelas', bukan hanya lembaga normatif'sekolah', rubahlah paradigma kita, bahwa belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja asal kita tahu cara bagaimana kita belajar. ketika anak telah paham perhatikan apa yang terjadi?

Allah tak memandang perbedaan dari hambaNya kecuali hanya dari segi ketakwaannya saja
-jangan terlalu memuji anak kita atas kelebihannya kepada orang lain, biarkanlah pujian orang itu mengalir dengan tulus, karena pujian kesempurnaan anak kita kepada orang lain bisa berarti beban psikologis bagi anak itu sendiri.

wallahu alam.

Kriteria Menjadi Dewasa

Dewasa dibagi menjadi tiga fase, dewasa awal (sekitar usia 20), dewasa tengah (sekitar usia 40), dewasa akhir atau lanjut usia (sekitar usia 60/65). Yang kita bicarakan disini adalah dewasa awal, dimana kita disebut sebagai orang dewasa bukan lagi remaja.
Lalu apa yang membedakan antara remaja dengan orang dewasa, kriteria apa yang harus kita penuhi sehingga kita disebut sebagai orang dewasa?

Sebelum memasuki masa dewasa kita mengalami transisi. Transisi antara masa remaja dengan masa dewasa yang sering disebut dengan masa muda/youth (istilah yang dipakai oleh sosiolog Kennith Kenniston). Berbeda dengan remaja yang berjuang untuk mendefinisikan dirinya, kaum muda berjuang membangun pribadi yang mandiri dan menjadi terlibat secara sosial.

Terdapat dua kretira yang menunjukkan berakhirnya masa muda ke permulaan masa dewasa awal. Dua kriteria itu adalah kemandirian ekonomi dan kemandirian dalam membuat keputusan.
Pada umumnya kita disebut dewasa ketika telah bekerja secara penuh, hal ini bisa terjadi setelah tamat sekolah menengah atas atau bagi sebagian yang lain setelah lulus sarjana. Namun tidak semua orang sudah bekerja secara mapan setelah menyelesaikan pendidikannya, mandiri secara ekonomi terlepas dari perlindungan orang tua terjadi secara bertahap.
Kriteria yang kedua yaitu kemampuan untuk membuat keputusan. Membuat keputusan yang dimaksud adalah pembuatan keputusan secara luas tentang karir, nilai-nilai, keluarga dan hubungan, serta tentang gaya hidup. Pada waktu muda seseorang mungkin mencoba banyak peran yang berbeda, mencari karir alternatif, berpikir tentang berbagai gaya hidup, dan mempertimbangkan berbagai hubungan yang ada. Individu yang beranjak dewasa biasanya membuat keputusan tentang hal-hal ini, terutama dalam bidang gaya hidup dan karir.

The process of entering into adulthood is more lengthy and complex than has usually been imagined. It begins around 17 and continues until 33……A young man needs about 15 years to emerge from adolescence, find his place in adult society and commit himself to a more stable life. (Daniel J Levinson)

Jadi, sudahkah kita dewasa?

Sumber : Life Span Development. (J.W Santrock)

Berlindung Diri Dari Azab Allah

Begitu banyak musibah yang terjadi di negeri kita tercinta ini, untuk merenunginya kita simak kisah-kisah umat terdahulu berikut ini.

Kaum Tsamud dan 'Aad telah mendustakan hari kiamat
Adapun kaum Tsamud, maka mereka telah dibinasakan dengan kejadian yang luar biasa (petir yg amat keras)
Adapun kaum 'Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin lagi amat kencang. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari terus menerus; maka kamu lihat kaum 'Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah lapuk.Maka adakah kamu melihat seorangpun yang masih tersisa di antara mereka?
kemudian datang Fir'aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkir balikkan karena kesalahan yang besar.Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, lalu Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung) Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal.
agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau MENDENGAR

Sudahkah kita MENDENGAR peringatan Akan azab Allah? Sudahkah kita MENDENGAR?

Pesan-pesan suci, disampaikan untuk umat manusia oleh Allah melalui utusan-utusan-Nya, telah dikomunikasikan kepada kita sejak penciptaan umat manusia, Beberapa masyarkat/kaum telah menerima pesan/ajaran ini sementara yang lain telah mengingkarinya. Adakalanya, ada sejumlah kecil dari suatu masyarakat yang mau menerima perintah suci tersebut mengikuti seorang pembawa risalah(nabi).

Namun sebagian besar dari masyarakat yang telah didatangi risalah suci tersebut tidak bersedia menerimanya. Mereka tidak hanya mengabaikan pesan suci yang disampaikan oleh sang pembawa pesan, namun juga berusaha untuk melakukan perbuatan keji terhadap para pembawa pesan dan para pengikutnya. Para pembawa pesan suci tersebut biasanya dituduh serta difitnah sebagai "pembohong, sihir, orang yang sakit gila dan penuh dengan kesombongan" dan menjadi pemimpin dari banyak orang yang harus mereka cari-cari untuk dibunuh.

Semua hal yang diinginkan oleh para nabi dari kaumnya adalah kepatuhan mereka kepada Allah. Mereka tidak meminta uang ataupun berbagai keuntungan dunia lainnya sebagai balasan. Dan juga mereka tidak berusaha memaksa kaum mereka. Yang mereka inginkan hayalah mengajak kaum mereka kepada agama yang haq dan bahwa mereka seharusnya memulai sebuah jalan hidup yang berbeda bersama dengan para pengikutnya terpisah dari masyarkat. Lihat www.bangsamusnah.com

Berapa banyak dari umat terdahulu yang telah Allah binasakan, karena menyekutukan Allah, karena kesombongannya, karena tidak percaya akan hari perhitungan, karena mendustakan utusaNya, karena perbuatannya yang zolim, karena melanggar aturan Allah. Inginkah nasib kita sama dengan umat terdahulu yang telah diazab oleh Allah? Lalu mengapa kita mengabaikan peringatannya? mengapa kita tidak MENDENGAR?

berlindunglah kepada Allah agar dilindungi dari azabNya
Allohumma laa taqtulnaa bighodhobika wa laa tuHliknaa bi 'azaabika wa'fu'anna qobla dzaalika

Ya Allah janganlah engkau matikan kami dengan amarahmu, dan jangan pula Engkau Binasakan kami dengan azabmu. dan ampunilah kami sebelum semua itu terjadi.

Delapan Kecerdasan yang Luar Biasa

Guru besar pendidikan Universitas Harvard, Profesor Howard Gardner, mengemukakan bahwa kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah atau menciptakan suatu produk yang bernilai dalam suatu latar belakang budaya atau lebih. Dengan kata lain, kecerdasan dapat bervariasi menurut konteksnya. Untuk sampai pada teorinya Gardner melakukan penelitian-penelitian mendalam, yang melahirkan buku terkenalnya yang berjudul Frames of Mind. Gardner menawarkan cara pandang alternatif terhadap inteligensi manusia. Ia kemudian mengemukakan tujuh jenis kecerdasan manusia (pada tahun 1996) ia menambahkan satu jenis kecerdasan lagi. Kedelapan jenis kecerdasan tersebut dikenal dengan teori Multiple Intelligence, yang secara garis besar sbb:

KECERDASAN LOGIKA-MATEMATIKA
Kemampuan untuk berpikir rasional/logis, sistematis, dan numerik. Keterampilan ini dikembangkan pada insinyur, ilmuan, ekonom, akuantan, ditektif, orang yang bergelut dalam bidang hukum,dll

KECERDASAN LINGUISTIK (BAHASA)
Kemampuan membaca, menulis, berkomunikasi dengan kata-kata, kemampuan mengekspresikan gagasan melalui bahasa. Penulis, jurnalis, penyair, orator, pelawak adalah contoh orang yang memiliki kecerdasan linguistik

KECERDASAN MUSIKAL
Kemampuan untuk memahami, menghasilkan, dan mengapresiasikan nada, ritme, dan timbre atau kualitas suara. Kecerdasan ini dimiliki oleh musisi, komposer, perekayasa rekaman,dll.

KECERDASAN VISUAL-SPATIAL
Kemampuan untuk mempersepsi dunia ruang visual secara akurat dan melakukan transformasi persepsi tersebut. Orang yang memiliki kecerdasan ini antara lain arsitek, seniman, pemahat, pelaut, fotografer, perencanaan strategis, dll

KECERDASAN KINESTETIK-TUBUH
Kemampuan untuk mengontrol atau melakukan gerakan-gerakan tubuh secara terampil, seperti atlet, berakting dll

KECERDASAN INTERPESONAL
Kemampuan bekerja secara efektif dengan orang lain, berhubungan dengan orang lain, dan memperlihatkan empati dan pengertian, memperlihatkan motivasi dan tujuan mereka. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para guru, fasilitator, penyembuh, politisi, pemuka agama, dll

KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kemampuan menganalis diri dan merenungkan diri, mampu merenung dalam kesunyian dan menilai prestasi seseorang. Meninjau perilaku seseorang dan perasaan-perasaan terdalamnya, membuat rencana dan menyusun tujuan yang hendak dicapai, mengenal benar diri sendiri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para filosof, penyuluh, pembimbing, dll.

KECERDASAN NATURALIS
Kemampuan mengenal flora dan fauna melakukan pemilahan-pemilahan runtut, dalam dunia kealaman, dan menggunakan kemampuan ini secara produktif misalnya untuk melakukan penelitian biologi, bertani, berburu. Para botanis, konservasi, biologis, lingkungan semuanya memperlihatkan kecerdasan ini.

Setiap orang yang normal memiliki derajat setiap jenis kecerdasan yang bervariasi, tetapi bagaimana kecerdasan-kecerdasan itu berkombinasi dan berpadu sebanyak wajah dan pribadi individu manusia.
Dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Harvard, anak-anak berusia empat dan lima tahun menampakkan profil kekuatan dan kelemahan khas masing-masing dan ketika menginjak dewasa, sebagian orang memiliki satu atau dua kecerdasan yang benar-benar dikembangkan dengan baik. Mereka mungkin menonjol dalam satu bidang, meskipun mungkin gagal total dalam situasi berbeda. contohnya seseorang sangat ahli dalam bidang matematika namun ia tidak bisa mengkomunikasikan pemahaman matematikanya terhadap orang lain.
Seseorang juga mungkin tidak sangat berbakat dalam suatu jenis kecerdasan; tetapi karena gabungan dan paduan khusus keterampilan yang dimilikinya dia mungkin mampu menguasai beberapa bidang secara unik.
Semakin baik kecerdasan Anda yang lainnya dikembangkan, maka akan semakin luwes Anda memenuhi tantangan dalam kehidupan yang luas aspeknya.

BUKAN HANYA SEBERAPA CERDAS ANDA, tetapi BAGAIMANA ANDA MENJADI CERDAS (Gardner)

Memahami Inteligensi

Inteligensi biasanya diartikan oleh para ahli psikologi sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk memperoleh pengetahuan, menguasainya dan mempraktikannya dalam penyelesaian suatu masalah. Kemampuan itu meliputi kemampuan dalam persepsi, mengingat, mengkhayal, memahami, belajar dan memutuskan.
Alferd Binet, pakar psikologi Perancis, menyatakan sifat hakikat atau definisi intelegensi ke dalam tiga macam, yaitu:


- kecenderungan untuk menetapkan dan mempertahankan tujuan tertentu. Makin cerdas seseorang, akan makin cakaplah ia untuk membuat tujuan sendiri, mempunyai inisiatif sendiri, tidak menunggu perintah, dan makin teguh pada tujuannya.
- kemampuan untuk mengadakan penyesuaian dengan tujuan yang akan dicapai. Makin cerdas seseorang makin dapat menyesuaikan cara-cara menghadapi sesuatu dengan semestinya.
- kemampuan oto-kritik, yaitu kemampuan untuk mengkritik diri sendiri, kemampuan untuk belajar dari kesalahan diri sendiri. Makin cerdas seseorang makin pandai ia mengkritik kesalahannya sendiri, dan makin pandai pula ia belajar dari pengalamannya.

Terdapat pula beberapa pengertian inteligensi dari beberapa tokoh. Diantaranya:
- Stoddard : inteligensi sebagai suatu kecakapan untuk melakukan kegiatan yang ditandai dengan kesulitan, kompleksitas, abstraksi, nilai sosial, dan mengandung keaslian, dan untuk memelihara kegiatan-kegiatan dalam kondisi-kondisi yang menuntut pemusatan energi dan resistensi kepada tekanan-tekanan emosional.
- C.P Chaplin mengartikan inteligensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan tepat.
- Raymon Cattel dkk., mengklasifikasikan inteligensi ke dalam dua kategori, yaitu: a) "Fluid intelligence", yaitu tipe kemampuan analisis kognitif yang relatif tidak dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya, dan b) "Crystallized intelligence", yaitu keterampilan-keterampilan atau kemampuan nalar/berpikir yang dipengaruhi oleh pengalaman belajar sebelumnya.
Dari semua pengertian inteligensi diatas kita dapat memahami betul pentinganya inteligensi dalam diri kita.
OLEH KARENA ITU JANGAN ANGGAP REMEH INTELIGENSI

PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM KONSELING (filsafat-filsafat dasar)

Filsafat dasar merujuk pada pandangan tentang manusia. Setiap pendekatan memiliki pandangan yang berbeda tentang sifat manusia, pribadi manusia, kondisi manusia dll. Pandangan tentang manusia ini akan melahirkan konsep dan landasan filosofis mengenai bimbingan dan konseling. Berikut pemaparannya.


PENDEKATAN PSIKOANALITIK:
Manusia pada dasarnya ditentukan oleh energi psikis dan pengalaman-pengalaman dini. Motif-motif dan konflik-konflik tak sadar adalah sentral dalam tingkah laku sekarang. Kekuatan-kekuatan irrasional kuat; orang didorong oleh dorongan-dorongan seksual dan agresif. Perkembangan dini penting karena masalah-masalah kepribadian berakar pada konflik-konflik masa kanak-kanak yang direpresi.

PENDEKATAN EKSISTENSIAL-HUMANISTIK
Berfokus pada sifat dari kondisi manusia yang mencakup kesanggupan untuk menyadari diri, bebas untuk menentukkan nasib sendiri, kebebasan dan tanggung jawab, kecemasan sebagai suatu unsur dasar, pencarian makna yang unik di dalam dunia yang tak bermakna, berada sendirian dan berada dalam hubungan dengan orang lain, keterhinggaan dan kematian, dan kecenderungan untuk mengaktualkan diri,

PENDEKATAN CLIENT-CENTERED
Memandang manusia secara positif; manusia memiliki suatu kecenderungan ke arah menjadi berfungsi penuh. Dalam konteks hubungan konseling, konseli mengalami perasaan-perasaan yang sebelumnya diingkari. Konseli mengaktualkan potensi dan bergerak ke arah meningkatkan kesadaran, spontanitas, kepercayaan kepada diri, dan keterarahan dalam.

PENDEKATAN GESTALT
Manusia terdorong ke arah keseluruhan dan intregasi pemikiran perasaan serta tingkah laku. Pandangannya anti deterministik dalam arti individu dipandang memiliki kesanggupan untuk menyadari bagaimana pengaruh masa lampau berkaitan dengan kesulitan-kesulitan sekarang.

PENDEKATAN ANALISIS TRANSAKSIONAL
Manusia dipandang memiliki kemampuan memilih. Apa yang sebelumnya ditetapkan, bisa ditetapkan ulang. Meskipun manusia bisa menjadi korban dari putusan-putusan dini dan skenario kehidupan, aspek-aspek yang mengalihkan diri bisa diubah dengan kesadaran.

PENDEKATAN TINGKAH LAKU
Manusia dibentuk dan dikondisikan oleh pengondisian sosial budaya. Pandangannya deterministik, dalam arti tingkah laku, dipandang sebagai hasil belajar dan pengondisian.

PENDEKATAN RASIONAL EMOTIF
Manusia dilahirkan dengan potensi untuk berpikir rasional, tetapi juga dengan kecenderungan-kecenderungan ke arah berpikir curang. Mereka cenderung untuk menjadi korban dari keyakinan-keyakinan yang irrasional dan untuk mereindoktrinasi dengan keyakian-keyakinan yang irrasional itu. Tetapi berorientasi kognitif-tingkah laku-tindakan, dan menekankan berpikir, menilai, menganalisis, melakukan dan memutuskan ulang. Modelnya adalah didaktif direktif, Terapi dilihat sebagai proses reduksi.

PENDEKATAN REALITAS
Manusia membutuhkan identitas dan mampu mengembangkan "identitas kegagalan". Pendekatan realitas berlandaskan motivasi pertumbuhan dan antideterministik.

Sumber: Gerald Corey. (2005). Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT Refika Aditama.