Memilih Pasangan Hidup

Memiliki pasangan hidup adalah fitrah manusia, oleh karena itu islam melarang keras kerahiban atau membujang sepanjang hidupnya. Rosululloh bersabda:"barangsiapa yang dimudahkan baginya untuk menikah, lalu ia tidak menikah, maka ia bukanlah golonganku"
Diantara beberapa hikmah pernikahan antara lain.

Dengan adanya pernikahan kelangsungan jenis manusia akan terpelihara
وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari ni'mat Allah ?" (QS 16:72)


Dengan pernikahan keturunan terpelihara. Seorang anak mengetahui dengan jelas siapa orangtuanya, begitupun orangtua mengetahui dengan jelas siapa anaknya.

Pernikahan menyelamatkan masyarakat dari dekadensi moral
Sabda Rosul Saw: "wahai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah. Sebab pernikahan itu akan dapat lebih memelihara pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. dan barang siapa yang belum mampu untuk menikah, maka hendaklah ia berpuasa. Karena sesungguhnya berpuasa itu dapat mengalahkan hawa nafsu"(HR Jama'ah)

Pernikahan dapat menyelamatkan manusia dari penyakit
Dengan pernikahan juga menumbuhkan ketentraman jiwa, hubungan kerja sama antar suami dan istri dalam membina rumah tangga, dan memunculkan rasa kebapakkan dan keibuan.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pernikahan adalah memilih pasangan yang tepat, ukuran tepat dalam islam yaitu baik agamanya, keturunannya, fisiknya dan hartanya.
Dalam islam yang paling diutamakan adalah baik agamanya, yaitu memiliki pemahaman yang hakiki terhadap islam dan penerapannya pada perbuatan dan tingkah laku.
Keturunan juga tak kalah penting karena karakter seseorang akan lahir dari orangtuanya, sehingga kita disarankan untuk memilih pasangan yang baik keturunannya. Adapun memilih ketampanan dan kecantikan merupakan hal yeng relatif bagi setiap individu.

Tahu tidaknya seseorang tentang arti pernikahan dan tepat tidaknya seseorang dalam memilih pasangan hidup akan berdampak pada mampu tidaknya seseorang untuk membesarkan dan mendidik generasi yang sholih.
Oleh karena itu dasarilah pernikahan dengan agama dan pilihlan pasangan hidup yang beragama.

Wallohu 'alam

3 komentar:

iis haryati mengatakan...

untuk mas atau mba ya, maaf ya saya pakai namanya saja langsung. Untuk gesang manunggal, mudah2an berkunjung lagi ke komentar ini. Ada baiknya tentang fitrah itu dipelajari dulu, baru dikomentari. Apalagi berbicara fitrah dalam tataran agama islam (bukan hanya sekedar dalam tataran bahasa Indonesia saja lho!) dan mudah2an juga, insyaAllah kalau saya sempat, saya juga mau posting tentang fitrah manusia sesuai kadar pengetahuan saya.
Dan tentang pernikahan sesuai pendapat gesang manunggal, coba dibuktikan saja.

Sigit Wahyudi mengatakan...

saya setuju dg Ummi Iis, yang dimaksud fitrah adalah kesucian, bisa diartikan bahwa menikah juga menjaga kesucian kelamin karena hanya digunakan kepada suami / istri, itu bagi mereka yang memahami manfaat perkawinan, bagi yg tidak menjalankan sebagaimana mestinya (selingkuh, jajan diluar, dsb) itu urusan dia sendiri.

jika yang dimaksud fitrah memiliki pasangan hidup adalah bahwa Alloh menciptakan segala sesuatu di alam ini berpasang-pasangan. Jika ada yang tidak mendapatkan pasangan di dunia maka mungkin saja memang tidak bertemu jodohnya di dunia, maupun sudah meninggal.

terima kasih, semoga bermanfaat...

karya mengatakan...

karya ughaaa satuju bun

Posting Komentar