Harapan Sebuah Pernikahan

Kita memiliki harapan yang besar terhadap pernikahan. Kita berharap pasangan kita terus menerus menjadi kekasih kita, teman, orang kepercayaan, penasehat, orang yang berkarir, juga sebagai orang tuTebala. Namun harapan yang terlalu tinggi dan tidak realistis membuat pernikahan menjadi tidak bahagia. Hal yang mendasari harapan tidak realistik adalah berbagai mitos tentang pernikahan. Untuk mengetahui tentang mitos ini terdapat sebuah kuis pernikahan buatan Jeffry Larson untuk mengukur informasi tentang pernikahan dan membandingkan respon kita dengan apa yang diketahui tentang pernikahan dalam penelitian literatur.

kuis pernikahan
Ambil selembar kertas, jawab setiap pernyataan berikut dengan jawaban benar-salah. Setelah melengkapi jawaban lihat bagian akhir tulisan untuk melihat jawaban yang benar.

daftar pertanyaan kuis pernikahan
1. kepuasan pernikahan pada suami biasanya lebih rendah jika istrinya bekerja penuh dibandingkan jika istrinya mengurus rumah tangga sepenuhnya.
2. kini sebagian besar orang yang berusia muda, lajang, belum pernah menikah, pada akhirnya akan menikah.
3. pada sebagian besar pernikahan, mempunyai anak akan meningkatkan kepuasan pernikahan pada kedua pasangan.
4. prediktor tunggal paling baik pada kepuasan pernikahan secara umum adalah kualitas kehidupan seksual pasangan.
5.presentasi istri yang menjadi tenaga kerja kini lebih besar dibandingkan dulu.
6. kepuasan pernikahan bagi istri biasanya lebih rendah jika dia bekerja penuh dibandingkan dengan jika ia mengurus rumah tangga sepenuhnya.
7. jika pasangan saya mencintai saya, ia seharusnya secara naluri mengetahui apa yang saya inginkan dan perlukan untuk bahagia.
8. dalam sebuah pernikahan di mana istri bekerja penuh, suami biasanya mengasumsikan pembagian tugas yang merata dalam mengurus rumah tangga.
9. bagi sebagain besar pasangan, kepuasan pernikahan meningkat setahap demi setahap dari tahun pertama pernikahan, ke masa-masa merawat anak, masa anak remaja, masa, kekosongan, dan masa pensiun.
10. bagaimanapun saya berperilaku, pasangan saya seharusnya mencintai saya, karena ia adalah pasangan saya
11. satu dari masalah yang sering menjadi masalah pernikahan adalah komunikasi yang buruk.
12. suami biasanya lebih banyak melakukan penyesuaian gaya hidup dalam pernikahan daripada istri.
13. saya dapat mengubah pasangan saya dengan menunjukkan ketidakmampuannya, kesalahannya dan sebagainya.

jawaban
klik disini

Memilih Pasangan Hidup

Memiliki pasangan hidup adalah fitrah manusia, oleh karena itu islam melarang keras kerahiban atau membujang sepanjang hidupnya. Rosululloh bersabda:"barangsiapa yang dimudahkan baginya untuk menikah, lalu ia tidak menikah, maka ia bukanlah golonganku"
Diantara beberapa hikmah pernikahan antara lain.

Dengan adanya pernikahan kelangsungan jenis manusia akan terpelihara
وَاللّهُ جَعَلَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَاجاً وَجَعَلَ لَكُم مِّنْ أَزْوَاجِكُم بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُم مِّنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ
Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-baik. Maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari ni'mat Allah ?" (QS 16:72)


Dengan pernikahan keturunan terpelihara. Seorang anak mengetahui dengan jelas siapa orangtuanya, begitupun orangtua mengetahui dengan jelas siapa anaknya.

Pernikahan menyelamatkan masyarakat dari dekadensi moral
Sabda Rosul Saw: "wahai para pemuda, barang siapa di antara kamu yang sudah sanggup untuk menikah, maka menikahlah. Sebab pernikahan itu akan dapat lebih memelihara pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan. dan barang siapa yang belum mampu untuk menikah, maka hendaklah ia berpuasa. Karena sesungguhnya berpuasa itu dapat mengalahkan hawa nafsu"(HR Jama'ah)

Pernikahan dapat menyelamatkan manusia dari penyakit
Dengan pernikahan juga menumbuhkan ketentraman jiwa, hubungan kerja sama antar suami dan istri dalam membina rumah tangga, dan memunculkan rasa kebapakkan dan keibuan.

Hal penting yang harus diperhatikan dalam pernikahan adalah memilih pasangan yang tepat, ukuran tepat dalam islam yaitu baik agamanya, keturunannya, fisiknya dan hartanya.
Dalam islam yang paling diutamakan adalah baik agamanya, yaitu memiliki pemahaman yang hakiki terhadap islam dan penerapannya pada perbuatan dan tingkah laku.
Keturunan juga tak kalah penting karena karakter seseorang akan lahir dari orangtuanya, sehingga kita disarankan untuk memilih pasangan yang baik keturunannya. Adapun memilih ketampanan dan kecantikan merupakan hal yeng relatif bagi setiap individu.

Tahu tidaknya seseorang tentang arti pernikahan dan tepat tidaknya seseorang dalam memilih pasangan hidup akan berdampak pada mampu tidaknya seseorang untuk membesarkan dan mendidik generasi yang sholih.
Oleh karena itu dasarilah pernikahan dengan agama dan pilihlan pasangan hidup yang beragama.

Wallohu 'alam